Inovasi dan revolusi menjadi kunci utama yang diusung oleh Menteri BUMN pada tahun 2014 dalam upaya membangun infrastruktur dan perekonomian nasional. Dengan semangat inovasi, Menteri BUMN berkomitmen untuk terus melakukan perubahan yang signifikan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Salah satu langkah inovatif yang diambil oleh Menteri BUMN adalah dengan melakukan restrukturisasi dan transformasi pada BUMN yang ada. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, sehingga mampu bersaing secara global dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia.
Menurut Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, inovasi bukanlah hal yang bisa dipisahkan dari revolusi. “Kita harus berani melakukan perubahan besar, revolusi di dalam BUMN agar mampu bersaing dengan perusahaan swasta dan asing. Inovasi harus menjadi budaya kerja yang diterapkan secara konsisten untuk mencapai tujuan yang diinginkan,” ujarnya.
Dalam membangun infrastruktur, Menteri BUMN juga memperkuat kerjasama antara BUMN dengan pihak swasta dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pakar ekonomi, Dr. Faisal Basri, menilai langkah inovatif yang diambil oleh Menteri BUMN pada tahun 2014 merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, inovasi dan revolusi dalam pengelolaan BUMN sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin ketat di era globalisasi ini.
Dengan terus mendorong inovasi dan revolusi, diharapkan Menteri BUMN dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun infrastruktur dan perekonomian nasional. Langkah-langkah inovatif yang diambil harus terus didukung dan dikembangkan agar Indonesia dapat terus maju dan bersaing di kancah global.