Tantangan dan peluang pengelolaan total aset BUMN di era globalisasi menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat ekonomi dan bisnis. BUMN, sebagai badan usaha yang dimiliki negara, memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, tantangan terbesar dalam pengelolaan total aset BUMN saat ini adalah meningkatnya persaingan di pasar global. Hal ini menuntut BUMN untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi agar dapat bersaing secara sehat dengan perusahaan-perusahaan asing.
Di sisi lain, era globalisasi juga membawa peluang besar bagi BUMN untuk memperluas pasar dan meningkatkan kinerja bisnis. Menurut Direktur Utama PT Telkom, Ririek Adriansyah, BUMN perlu memanfaatkan peluang-peluang yang ada di pasar global untuk mengembangkan bisnisnya.
Namun, untuk dapat mengelola total aset dengan baik, BUMN perlu menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan regulasi, teknologi, dan persaingan yang semakin ketat. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, BUMN perlu memiliki strategi yang jelas dan terukur dalam mengelola total asetnya.
Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era globalisasi, BUMN perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kolaborasi yang baik dapat membantu BUMN untuk mengoptimalkan pengelolaan total asetnya dan mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
Sebagai penutup, penting bagi BUMN untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan total asetnya. Dengan menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era globalisasi, BUMN dapat menjadi lebih kompetitif dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian Indonesia.