Tantangan dan peluang menjadi menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang tidak mudah. Sebagai pemegang amanah dalam mengelola kekayaan negara, menteri BUMN harus siap menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah masalah korupsi dalam pengelolaan kekayaan negara. Menurut data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kasus korupsi di sektor BUMN masih cukup tinggi. Hal ini tentu menjadi PR besar bagi menteri BUMN untuk memastikan bahwa kekayaan negara dikelola dengan baik dan transparan.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat pula peluang besar bagi menteri BUMN untuk memajukan perusahaan-perusahaan milik negara. Dengan kekayaan yang dimiliki, BUMN memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi negara.
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, “Tantangan menjadi menteri BUMN tidaklah mudah, namun peluang untuk mengelola kekayaan negara dengan baik sangat besar. Kita harus bisa mengelola kekayaan negara dengan transparan dan profesional.”
Selain itu, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, juga menambahkan bahwa “Menteri BUMN harus mampu menjaga keberlanjutan dari perusahaan-perusahaan BUMN dan memastikan bahwa kekayaan negara dikelola dengan efisien.”
Dengan demikian, tantangan dan peluang menjadi menteri BUMN dalam mengelola kekayaan negara memang tidak terpisahkan. Namun, dengan komitmen dan keberanian, menteri BUMN dapat memastikan bahwa kekayaan negara dikelola dengan baik demi kemajuan bangsa dan negara.