Tantangan dan peluang BUMN di era digital memang menjadi topik yang hangat diperbincangkan saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, BUMN dituntut untuk terus beradaptasi agar tetap relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat.
Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, tantangan terbesar yang dihadapi BUMN di era digital adalah kemampuan untuk bertransformasi secara cepat dan efektif. “Kita harus bisa bergerak lebih cepat daripada sebelumnya, karena jika tidak, kita akan tertinggal jauh oleh perusahaan swasta yang lebih lincah dalam mengikuti perkembangan teknologi,” ujar Erick Thohir.
Namun di balik tantangan tersebut, terdapat juga peluang yang sangat besar bagi BUMN untuk berkembang dan memperluas pasar. Menurut Direktur Utama PT Telkom, Ririek Adriansyah, era digital membuka peluang bagi BUMN untuk lebih inovatif dalam menyediakan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. “Dengan menggunakan teknologi digital, BUMN dapat melayani pelanggan dengan lebih efisien dan memberikan pengalaman yang lebih baik,” ujar Ririek.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh BUMN untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital adalah dengan melakukan transformasi digital. Menurut pakar manajemen, Prof. Tulus Tahi Hamonangan, transformasi digital merupakan langkah yang sangat penting bagi BUMN untuk tetap relevan di era yang semakin digital ini. “BUMN harus mempercepat proses digitalisasi dalam segala aspek bisnisnya, mulai dari pemasaran, produksi, hingga layanan pelanggan,” ujar Prof. Tulus.
Dengan memahami tantangan dan peluang BUMN di era digital, diharapkan BUMN dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi seluruh jajaran manajemen BUMN untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Semoga BUMN dapat terus bersaing dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.