Penyusunan kebijakan aset BUMN yang berkelanjutan dan berdaya saing merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan perusahaan negara. Kebijakan yang tepat akan memberikan arah yang jelas dalam pengelolaan aset agar dapat memberikan nilai tambah yang maksimal bagi perusahaan dan juga bagi masyarakat.
Menurut Prof. Dr. Toto Pranoto, seorang pakar manajemen aset, “Penyusunan kebijakan aset BUMN yang berkelanjutan haruslah memperhatikan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi agar dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya aspek berkelanjutan dalam pengelolaan aset BUMN.
Dalam konteks berdaya saing, Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, juga menambahkan bahwa “BUMN harus mampu bersaing secara global dengan mengoptimalkan penggunaan aset yang dimiliki secara efisien dan efektif.” Dengan demikian, keberhasilan BUMN dalam bersaing tidak hanya bergantung pada faktor internal perusahaan, namun juga pada kebijakan aset yang mereka terapkan.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa penyusunan kebijakan aset BUMN yang berkelanjutan dan berdaya saing juga memiliki tantangan tersendiri. Hal ini disampaikan oleh Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN, “Kami harus mampu menghadapi dinamika pasar yang cepat berubah dan juga persaingan yang semakin ketat dalam mengelola aset BUMN.” Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, manajemen BUMN, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyusun kebijakan yang tepat.
Dengan demikian, penyusunan kebijakan aset BUMN yang berkelanjutan dan berdaya saing haruslah menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan negara. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip berkelanjutan dan berdaya saing, diharapkan BUMN dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.