Mengapa BUMN di Indonesia sering bangkrut? Pertanyaan ini sering kali mengemuka ketika kita membicarakan kondisi perusahaan milik negara di Tanah Air. BUMN, atau Badan Usaha Milik Negara, seharusnya menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, kenyataannya tidak sedikit BUMN yang mengalami kesulitan keuangan hingga akhirnya bangkrut.
Salah satu alasan utama mengapa BUMN di Indonesia sering bangkrut adalah masalah manajemen yang kurang efisien. Menurut data dari Kementerian BUMN, sebagian besar BUMN yang bangkrut disebabkan oleh kebijakan manajemen yang tidak tepat. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam sebuah wawancara dengan media ternama.
“Kami harus mengakui bahwa masih banyak BUMN yang terkendala oleh manajemen yang kurang efisien. Kita perlu melakukan reformasi manajemen agar BUMN bisa berkembang dan tidak terjerumus ke dalam kondisi bangkrut,” ujar Erick Thohir.
Selain masalah manajemen, rendahnya transparansi dan akuntabilitas juga menjadi faktor yang menyebabkan BUMN di Indonesia sering bangkrut. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga riset terkemuka, disebutkan bahwa hanya sedikit BUMN yang menjalankan praktik transparansi dan akuntabilitas secara baik.
“Transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci utama dalam menjaga keberlangsungan BUMN. Tanpa keduanya, BUMN rentan mengalami kebocoran dan kerugian yang bisa berujung pada kondisi bangkrut,” ungkap seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia.
Upaya untuk mengatasi masalah ini sudah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program reformasi BUMN. Namun, perjalanan menuju BUMN yang sehat dan berkelanjutan masih panjang. Diperlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak agar BUMN di Indonesia bisa terhindar dari ancaman bangkrut.
Dengan memperbaiki manajemen, menerapkan transparansi dan akuntabilitas, serta terus melakukan reformasi, diharapkan BUMN di Indonesia bisa menjadi lebih kuat dan mampu berkontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Semoga kedepannya tidak ada lagi BUMN yang harus mengalami kondisi bangkrut.