Bangkrutnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat memiliki dampak buruk yang sangat signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai salah satu pilar utama dalam perekonomian negara, BUMN memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Menurut Pakar Ekonomi, Indra Soal, “Bangkrutnya BUMN dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam pasar modal dan mengganggu daya beli masyarakat. Selain itu, hal ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran investor asing terhadap kondisi ekonomi Indonesia.”
Dampak buruk dari bangkrutnya BUMN juga dapat terasa pada sektor ketenagakerjaan. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Lana Soekarno, mengatakan bahwa “Jika BUMN bangkrut, hal ini bisa berdampak pada pemutusan hubungan kerja massal dan menambah angka pengangguran di Indonesia.”
Selain itu, bangkrutnya BUMN juga dapat memberikan dampak negatif terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, “BUMN memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jika BUMN bangkrut, pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat terhambat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara.”
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam mengelola BUMN agar dapat terhindar dari risiko bangkrut. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan bahwa “Pemerintah terus berupaya untuk melakukan restrukturisasi dan transformasi BUMN guna mengurangi risiko bangkrut dan meningkatkan kontribusi BUMN terhadap perekonomian Indonesia.”
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas BUMN agar dapat menghindari dampak buruk bangkrutnya BUMN terhadap perekonomian Indonesia.