Tantangan dan Peluang BUMN dan BUMD di Era Digitalisasi


Tantangan dan peluang BUMN dan BUMD di era digitalisasi semakin terasa nyata dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Bagaimana kedua entitas ini bisa bersaing dan berkembang di tengah arus digitalisasi yang semakin mengubah cara kerja dan pola bisnis?

Menurut Pakar Ekonomi dari Universitas Indonesia, Prof. Budi Susanto, tantangan bagi BUMN dan BUMD di era digitalisasi adalah untuk bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi yang terus berkembang. “Kedua entitas ini perlu terus melakukan inovasi dan transformasi digital agar tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif,” ujar Prof. Budi.

Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh BUMN dan BUMD di era digitalisasi adalah dengan memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan efisiensi dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. CEO salah satu perusahaan teknologi terkemuka, Bapak Andi Wijaya, menekankan pentingnya kolaborasi antara BUMN, BUMD, dan perusahaan teknologi untuk bisa bersaing di era digitalisasi. “Kolaborasi antara sektor publik dan swasta akan mempercepat transformasi digital di Indonesia,” ujar Bapak Andi.

Namun, untuk bisa mengambil peluang tersebut, BUMN dan BUMD perlu menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya sumber daya manusia yang terampil di bidang teknologi. Menurut Direktur Utama salah satu BUMN terkemuka, Ibu Ani Cahyani, perusahaan perlu fokus pada pengembangan SDM yang mampu menghadapi perubahan teknologi. “Kami terus melakukan pelatihan dan pengembangan SDM agar bisa bersaing di era digitalisasi,” ujar Ibu Ani.

Dengan memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan tersebut, BUMN dan BUMD diharapkan bisa tetap eksis dan menjadi motor penggerak perekonomian di era digitalisasi. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta akan menjadi kunci keberhasilan bagi kedua entitas ini untuk bisa bersaing dan berkembang di tengah arus digitalisasi yang semakin cepat.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa