Perubahan paradigma dalam dunia kerja semakin menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang. Salah satu perubahan paradigma yang sedang ramai dibicarakan adalah implementasi kerja 4 hari dalam seminggu untuk meningkatkan produktivitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Menurut para ahli, perubahan paradigma ini merupakan langkah revolusioner yang dapat membawa dampak positif bagi karyawan dan juga perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Pakar Manajemen dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Toto Sugiharto, “Kerja 4 hari dalam seminggu dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan juga produktivitas perusahaan secara keseluruhan.”
Implementasi kerja 4 hari dalam seminggu juga telah dilakukan oleh beberapa perusahaan di berbagai negara, seperti Selandia Baru dan Jepang. Hasilnya, terlihat peningkatan kinerja karyawan dan berkurangnya tingkat kelelahan yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas.
Di Indonesia sendiri, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah mulai mengimplementasikan kerja 4 hari dalam seminggu sebagai bagian dari program kesejahteraan karyawan. Menurut Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, “Kami percaya bahwa dengan memberikan waktu lebih untuk istirahat, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan produktif.”
Perubahan paradigma ini juga mendapat dukungan dari Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menilai bahwa langkah ini dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan BUMN dan pada akhirnya berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Dengan adanya implementasi kerja 4 hari dalam seminggu, diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam dunia kerja BUMN. Perubahan paradigma ini menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan merupakan investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.